Pikullah kuk yang Kupasang
Selasa, 3 Desember 2024
Seorang Kristen yang kedagingan tidak dapat membedakan partisipasi pengudusan mereka dalam tubuh Kristus karena penglihatan mereka terhalang. Dalam hal ini, proyeksi-proyeksi mereka berfungsi sebagai “selubung” atas mata mereka, menghalangi kemampuan mereka untuk menerima terang pengetahuan tentang nama dan gambar mereka yang sejati. Terang ini bercahaya dari wajah Kristus melalui proklamasi firman oleh para utusan yang merupakan bagian dari suatu presbiteri.
Untuk “berjalan dalam terang” berarti disatukan dengan jalan keselamatan yang Kristus rintis bagi setiap kita melalui perjalanan persembahan dan penderitaan-Nya. Ibr 5:8-10. Dengan mengingat keselamatan ini, Yesus berkata, “Marilah (Datanglah) kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat [karena gambar diri kedaginganmu], Aku akan memberi kelegaan (terj. Bhs. Ing. “rest” artinya “perhentian”) kepadamu [membuatmu mewarisi hidup kekal]”. Mat 11:28. Kita datang kepada Kristus untuk bertemu dengan-Nya mata dengan mata, untuk dilepaskan dari dorongan untuk menjadi sumber dari nama dan penentuan kita sendiri. Hal penting untuk diperhatikan, hanya orang-orang yang mengakui “kondisi lelah” merekalah, yang kemudian mampu menjawab panggilan untuk datang kepada-Nya.
Setelah gambar diri kejatuhan kita dihancurkan, Yesus Kristus berkata kepada kita, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan (terj. Bhs. Ing. “rest” artinya “perhentian”).” Mat 11:29. Saat kita bertemu dengan-Nya mata dengan mata, kita dapat menerima iman untuk memikul kuk-Nya. Melalui iman, kita dikenakan kuk bersama dengan Kristus oleh kasih karunia. Rm 5:1-2. Ibr 4:16. Setiap hari, saat kita dipimpin oleh Roh, kita berjalan bersama Kristus di jalan keselamatan. Dia adalah “Penasihat Ajaib” kita yang darinya kita belajar ketaatan yang Dia telah capai bagi kita dalam perjalanan persembahan-Nya. Yes 9:5. Dalam persekutuan persembahan dan penderitaan-Nya, kita secara progresif dijadikan ciptaan baru melalui regenerasi dan pembaharuan. Tit 3:4-7. Artinya, kita sedang memasuki “perhentian” yang menjadi milik orang-orang yang memperoleh keselamatan kekal.
Referensi :
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, 10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Elohim, menurut peraturan Melkisedek.
Mat 11:28-29
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Rm 5:1-2
1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Elohim oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Elohim.
Ibr 4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Yes 9:5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Elohim yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Tit 3:4-7
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Elohim, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, 5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, 7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.