Pengambil-pengambil bagian dari Kristus

Jumat, 12 Desember 2025

Kita mengambil bagian di dalam Kristus dengan berpartisipasi dalam perjamuan agape dengan cara yang layak. Implikasi dari partisipasi dalam tubuh dan darah Kristus ini adalah persekutuan kita dalam persembahan dan penderitaan-Nya sebagai orang-orang yang sedang dicelupkan/dibenamkan dalam nama Bapa, nama Anak, dan nama Roh Kudus melalui pemuridan. Mat 28:18-20.

Seseorang yang memasuki perhentian, telah berhenti dari pekerjaan-pekerjaan mereka sendiri, yang diinformasikan oleh penglihatan mata mereka sendiri dan pengertian hati mereka sendiri. Ibr 4:10. Ini karena mereka percaya kepada Kristus dan saudara-saudara mereka, di mana mereka memikul kuk-Nya atas diri mereka sendiri. Mereka menghasilkan buah kehidupan dan damai sejahtera saat mereka berjalan bersama Kristus dalam persekutuan persembahan dan penderitaan-Nya. Rm 8:6. Buah ini nyata dalam kehidupan mereka dan dalam keluarga mereka, yang sedang direstorasi sebagai bagian dari kota mempelai perempuan. Hal penting untuk diperhatikan, Tuhan memampukan mereka untuk makan perjamuan agape sebagai warga kota sorgawi, mempelai perempuan Kristus, dengan mengatakan, ‘Jika kamu menurut dan mau mendengar (terj. Bhs. Ing. ‘willing and obedient’ artinya ‘rela dan taat’), maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.’ Yes 1:19. Dengan demikian, mereka dilepaskan dari perbudakan kepada rasa takut. Sebagaimana dinyatakan Nabi Yeremia, ‘Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan (terj. Bhs. Ing. ‘and no one shall make him afraid’ artinya ‘dan tidak seorangpun akan membuatnya takut’).’ Yer 30:10.

Terkadang dalam perjalanan ziarah Kekristenan kita, kita bisa mendapati diri kita merasa lelah. Kelelahan adalah tanda bahwa kita gagal masuk ke dalam perhentian Elohim. Penanda utama kelelahan adalah tersandung. Hal penting untuk diperhatikan, kita tersandung pada Kristus dan firman-Nya. Rasul Petrus mencatat bahwa, bukannya dibangun di atas Kristus sebagai bagian dari tembok kota mempelai perempuan, bagi kita Dia menjadi ‘batu sentuhan dan suatu batu sandungan (terj. Bhs. Ing. ‘a stone of stumbling and a rock of offence’ artinya ‘suatu batu sandungan dan suatu batu singgungan’)’. Kita tersandung karena tidak taat kepada firman yang telah ditetapkan bagi kita. 1Ptr 2:8.

Pembelajaran : 1 Petrus 2

Referensi :

Mat 28:18-20
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ibr 4:10
Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Elohim berhenti dari pekerjaan-Nya.

Rm 8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Yes 1:19
Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.

Yer 30:10
Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan.

1Ptr 2:8
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Elohim; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

Berlangganan

Renungan Harian
Silahkan isi nama lengkap dan alamat email untuk mendapatkan renungan harian dalam bahasa indonesia.
 Renungan Bulan Ini
 Renungan Bulan Lalu