Berkas yang tidak fana
Senin, 2 Juni 2025
Pada hari kebangkitan-Nya, Yesus Kristus adalah Berkas sulung yang tidak fana. Dia telah menghasilkan benih-benih tidak fana dari hidup sebagai anak yang dapat ditanam dalam anak-anak Abraham yang fana. Mereka adalah anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan manusia, yang mendengar injil Elohim dan percaya akan hidup sebagai anak yang dijanjikan. 2Ptr 1:2-4. Ketika benih yang tidak fana ini, yang merupakan kodrat ilahi, bertunas dalam roh kita, kita dilahirkan sebagai anak-anak Elohim dan dijadikan anggota-anggota yang fana dari tubuh korporat-Nya, yang mana Dia adalah Kepala yang tidak fana.
Sebagai anak-anak Elohim, kita adalah ranting-ranting yang terhubung dengan akar Pokok Anggur, yaitu Kristus, dan menghasilkan buah saat kita menyatakan Dia dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Dia selesaikan bagi kita dalam perjalanan sakit bersalin-Nya. Inilah implikasi dari melakukan perjalanan bersama Kristus di jalan keselamatan yang Dia rintis bagi kita. Di jalan ini, kita berubah dari kemuliaan kepada kemuliaan sehingga, pada hari kebangkitan, kita akan dinyatakan bersama Kristus sebagai manusia-manusia menurut gambar dan rupa Elohim. 2Kor 3:18. Rm 8:29.
Kita melihat bahwa, melalui injil, kita pertama-tama dijadikan anak-anak Abraham. Kita kemudian dilahirkan sebagai anak-anak Elohim, sebagai benih yang tidak fana dari hidup kita sebagai anak, yang dilahirkan dari sakit bersalin Kristus, yang bertunas dalam roh alamiah kita. Kita kemudian secara progresif dijadikan manusia menurut gambar dan rupa Elohim melalui persekutuan setiap hari dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus Kristus. Luk 9:23-24. Pada hari kebangkitan, kita akan dinyatakan sebagai anak-anak manusia ketika kita menerima tubuh rohani kita.
Abraham diiluminasi tentang janji yang luar biasa ini. Kej 15:1. Oleh iman yang Abraham terima melalui mendengar injil ini, dia dimampukan untuk melihat dan percaya akan manifestasi/dinyatakannya anak-anak Elohim – suatu kumpulan banyak anak yang akan lahir dari kodrat ilahi dalam kefanaan mereka, yang kemudian akan dijadikan manusia rohani pada hari kebangkitan. Inilah ‘bintang-bintang’ di langit. Kej 15:5-6. Yoh 8:56.
Referensi :
2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Elohim dan akan Yesus, Tuhan kita. 3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
2Kor 3:18
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Rm 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Luk 9:23-24
23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Kej 15:1
Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
Kej 15:5-6
5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Yoh 8:56
Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.”