Perlunya untuk tinggal di dalam Elohim

Minggu, 16 November 2025

Seorang anak Elohim telah menerima Roh dalam ukuran buah sulung dan telah dilahirkan sebagai anak Elohim ciptaan baru oleh benih kodrat ilahi yang dilayani dari Kristus, sang Berkas buah sulung. Menyebutkan poin ini di jalan keselamatan, Paulus menulis, ‘Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Elohim. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Elohim diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus [melalui kelahiran baru], ia bukan milik Kristus.’ Rm 8:8-9. Meskipun mereka adalah anak Elohim secara individu, mereka milik Kristus, sang Berkas buah sulung.

Di akhir perjalanan persembahan dan penderitaan-Nya, Anak mengakui kepada Bapa, ‘Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku (terj. Bhs. Ing. ‘Here am I and the children whom the Lord has given me! We’ artinya ‘Inilah Aku dan anak-anak yang Tuhan berikan kepadaku! Kami’) adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion.’ Yes 8:18. Orang percaya dibawa oleh Kristus ‘ke Bukit Sion, ke kota Elohim [Bapa] yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat [gereja] anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga’. Ibr 12:22-23. Elohim tinggal di dalam mereka dan mereka adalah milik-Nya! Akan tetapi, hak kesulungan yang luar biasa ini tidak cukup untuk keselamatan. Orang percaya harus tinggal di dalam Elohim untuk memperoleh berkat adopsi. 1Yoh 4:13-16.

Rasul Petrus menyoroti dua implikasi mendasar injil ini dalam suratnya yang kedua. Pertama, dia merayakan inisiatif Elohim terhadap kita, dengan menulis, ‘Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar’. 2Ptr 1:3-4. Petrus kemudian menjelaskan bahwa orang percaya menerima segala sesuatu yang berguna dengan hidup dan kesalehan agar mereka ‘boleh mengambil bagian [atau menjadi partisipan] dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia’. 2Ptr 1:4.

Pembelajaran : 2 Petrus 1

Referensi :

Rm 8:8-9
8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Elohim. 9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Elohim diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Yes 8:18
Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion.

Ibr 12:22-23
22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Elohim yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, 23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Elohim, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna.

1Yoh 4:13-16
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Elohim dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. 14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Elohim, Elohim tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Elohim. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Elohim kepada kita. Elohim adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Elohim dan Elohim di dalam dia.

2Ptr 1:3-4
3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Berlangganan

Renungan Harian
Silahkan isi nama lengkap dan alamat email untuk mendapatkan renungan harian dalam bahasa indonesia.
 Renungan Bulan Ini
 Renungan Bulan Lalu