Darah sunat
Minggu, 7 September 2025
Ketika Tuhan menangkap Musa untuk membunuhnya, Zipora menjadi mengerti masalah yang telah memicu penghakiman Tuhan atas suaminya. Zipora mengambil pisau batu dan memotong kulit khatan anak bungsunya, menghubungkannya dengan persembahan dan penderitaan Kristus, lalu melemparkannya ke kaki Musa. Dan, luar biasanya, segera setelah darah sunat, gambaran dari darah Kristus, dipercikkan atas Musa, Tuhan melepaskannya. Kita membaca, ‘Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, TUHAN bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya. Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah (terj. Bhs. Ing. ‘a husband of blood’ artinya ‘suami darah’) bagiku." Lalu TUHAN membiarkan Musa. "Pengantin darah," kata Zipora waktu itu (terj. Bhs. Ing. ‘Then she said, “You are a husband of blood!” – ’ artinya ‘Kemudian dia berkata, “Engkau adalah suami darah” – ’), karena mengingat sunat itu.’ Kel 4:24-26.
Seluruh kisah ini memberi kita gambaran yang cukup visual, namun sangat bermanfaat, tentang rasa sakit dan kesulitan kehidupan keluarga ketika sunat Kristus beroperasi. Darah sunat Kristus datang di antara setiap hubungan dalam keluarga mereka – hubungan antara Zipora dan Musa, hubungan antara Zipora dan anaknya, hubungan antara Musa dan Tuhan, dan seterusnya. Luar biasanya, Zipora mampu menyelamatkan suaminya melalui ketaatannya. Rasul Petrus menekankan pengertian kunci mengenai kapasitas seorang istri untuk menyelamatkan suaminya melalui ketaatannya ini, ketika dia menulis, ‘Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan [atau diselamatkan] oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu (terj. Bhs. Ing. ‘when they observe your chaste conduct accompanied by fear’ artinya ‘ketika mereka mengamati perilakumu yang murni disertai dengan takut’)’. 1Ptr 3:1-2. Ketaatan Zipora, dalam takut akan Tuhan, menyelamatkan suaminya, pernikahannya, dan keluarganya!
Referensi :
24 Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, TUHAN bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya. 25 Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku." 26 Lalu TUHAN membiarkan Musa. "Pengantin darah," kata Zipora waktu itu, karena mengingat sunat itu.
1Ptr 3:1-2
1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.