Persekutuan kematian-Nya

Selasa, 23 Desember 2025

Implikasi pertama dari kuk Kristus adalah kita merangkul persekutuan kita dalam kematian-Nya. Kematian Kristus memiliki dua unsur, yang disimbolkan oleh kambing hitam dan kambing Tuhan, yang dipersembahkan sebagai bagian dari satu korban penghapus dosa pada Hari Pendamaian di bawah Perjanjian Hukum Taurat. Im 16:7-10.

‘Kambing hitam’ melambangkan dimensi kematian Kristus di mana dosa dibinasakan. Dalam tekanan dan berantakannya kehidupan yang merupakan bagian dari kelelahan dan keputusasaan kita, kita menerima kuk kita pada aspek kematian Kristus ini saat kita mengakui bahwa kita berada di bawah penghakiman Elohim. Saat kita menghakimi diri kita sendiri dengan cara ini, kita diiluminasi untuk melihat bahwa Kristus mati bersama kita di bawah penghukuman yang merupakan bagian dari dosa kita. Kita mulai takut akan Tuhan dan berhenti menjadi korban dari keadaan-keadaan kita. Dengan menghakimi diri kita dengan cara ini, kita menganggap diri kita mati terhadap dosa saat kita mengakui penghakiman dari kebenaran diri kita dan pengejaran kepuasan diri yang merupakan bagian dari semak duri yang bertumbuh dalam kehidupan kita. Rm 6:11. Dalam kematian Kristus, kita dapat menanggalkan semua ini. Ketika kita menghakimi diri kita dengan cara ini, penderitaan kita diubah dari penghakiman menjadi ganjaran, yang membawa kita kepada kedewasaan sebagai anak Bapa. 1Kor 11:31-32. Ibr 12:6-7.

‘Kambing Tuhan’ melambangkan kematian dari pengosongan yang melaluinya hidup dimultiplikasi dalam persekutuan Yahweh. Inilah kematian yang kita alami sebagai ciptaan baru, saat kita menyerahkan hidup kita, melalui persembahan, untuk menyatakan yang lain. Ekspresi kasih ini bertentangan dengan motivasi hukum lain (yang berpusat pada diri sendiri) dan pengejaran kekhawatiran dunia ini, yang digambarkan sebagai ‘semak duri’. Ini merupakan ekspresi dari kehidupan benih yang darinya kita dilahirkan. Oleh kemurahan Elohim, kita harus mempersembahkan diri kita untuk ekspresi kasih ini dalam konteks kehidupan di mana Bapa telah menempatkan kita, termasuk keluarga kita, gereja, dan komunitas yang lebih luas. Rm 12:1-2.

Pembelajaran : Roma 6

Referensi :

Im 16:7-10
7 Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, 8 dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel. 9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa. 10 Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.

Rm 6:11
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Elohim dalam Kristus Yesus.

1Kor 11:31-32
31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita. 32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.

Ibr 12:6-7
6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." 7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Elohim memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Rm 12:1-2
1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Elohim aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Elohim: itu adalah ibadahmu yang sejati. 2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Elohim: apa yang baik, yang berkenan kepada Elohim dan yang sempurna.

Berlangganan

Renungan Harian
Silahkan isi nama lengkap dan alamat email untuk mendapatkan renungan harian dalam bahasa indonesia.
 Renungan Bulan Ini
 Renungan Bulan Lalu