Persekutuan penguburan-Nya
Rabu, 24 Desember 2025
‘Penguburan’ merupakan implikasi selanjutnya dari dikenakan kuk dengan Kristus. Inilah konteks di mana kita belajar dari-Nya tentang ketaatan yang menjadi bagian dari hidup kita sebagai anak, dan kita menemukan perhentian bagi jiwa kita. Awalnya, konteks penguburan bisa terasa sangat kesepian dan membatasi. Akan tetapi, penguburan merupakan konteks di mana kita bertemu Kristus, secara pribadi. Kita mengakui, ‘Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman (terj. Bhs. Ing. ‘the valley of the shadow of death [the place of death and burial]’ artinya ‘lembah bayang-bayang maut [tempat kematian dan penguburan]’), aku tidak takut bahaya (terj. Bhs. Ing. ‘evil’ artinya ‘yang jahat’), sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.’ Mzm 23:4.
Perut ikan besar, tempat Nabi Yunus berada setelah dia merangkul kematiannya bersama Kristus di bawah penghakiman Elohim, memberikan gambaran yang jelas tentang penguburan. Di tempat penguburan ini, Yunus berdoa, ‘Di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Elohimku.’ Yun 2:6.
‘Dasar gunung-gunung’ mengacu pada bagian bumi yang paling bawah. Di sinilah Kristus, sebagai substansi dari hidup kita sebagai anak, menggenapi semua pekerjaan yang merupakan bagian dari nama kita sebagai anak Elohim. Ini terjadi di kayu salib selama tiga jam kegelapan besar, saat Dia dinyatakan sebagai ‘AKU ADALAH’. Yoh 8:28. Mat 27:45. Diiluminasi tentang kebenaran besar ini, Raja Daud bersaksi, ‘Tulang-tulangku (terj. Bhs. Ing. ‘My frame’ artinya ‘Kerangkaku’) tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.’ Mzm 139:15-16.
Bukti bahwa kita telah menerima penguburan kita bersama Kristus adalah bahwa kita tiba kepada perhentian. Meskipun keadaan-keadaan kita mungkin membatasi dan menyakitkan, kita berhenti bergumul untuk ekspresi kita sendiri, dan kita menerima batasan-batasan pengudusan kita.
Referensi :
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Yun 2:6
Di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Elohimku.
Yoh 8:28
Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
Mat 27:45
Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
Mzm 139:15-16
15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; 16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
