Penginsafan akan kebenaran dan penghakiman

Selasa, 4 November 2025

Melalui penginsafan akan kebenaran, Roh Kudus mengiluminasi jalan keselamatan yang Yesus rintis bagi orang percaya untuk regenerasi dan pembaharuan mereka sebagai anak Elohim. Setelah kebangkitan-Nya dari kematian, Kristus, Imam Besar agung kita, naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Bapa. Ibr 10:12. Dia kini melayani kepada setiap anak Elohim partisipasi setiap hari dalam persembahan dan penderitaan-Nya sehingga, saat mereka berjalan dalam ketaatan kepada firman-Nya, mereka dapat secara progresif dijadikan serupa dengan Dia. Ibr 5:8-9. Roh Kudus rindu memimpin anak-anak Elohim di jalan ini, dan memampukan mereka untuk taat kepada firman Anak sehingga roh mereka dapat diregenerasi dan mereka dapat secara progresif menjadi dewasa sebagai anak Elohim.

Menginsafkan akan penghakiman, Roh meneguhkan bahwa orang percaya tidak perlu lagi takut akan maut ataupun tunduk pada dakwaan Iblis. Why 12:10. Roh Kudus meyakinkan mereka untuk hidup oleh kasih Elohim yang telah dicurahkan-Nya ke dalam hati mereka. Rm 5:5. Oleh kasih ini, mereka tidak lagi menghakimi diri mereka sendiri berdasarkan pengetahuan tentang yang baik atau yang jahat. Sebaliknya, mereka didorong oleh kasih untuk menghakimi/menilai bahwa mereka telah mati bersama Kristus dan bahwa mereka tidak lagi hidup untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk Kristus yang telah mati dan bangkit bagi mereka. 2Kor 5:14-15. Rasul Yohanes berkata bahwa ketika seseorang hidup dengan cara ini, kasih Elohim disempurnakan di dalam mereka sehingga mereka ‘mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman’. 1Yoh 4:17.

Singkatnya, ketika Roh Kudus, yang menyertai (bersama dengan) orang percaya, menginsafkan mereka akan dosa, kebenaran, dan penghakiman, pada dasarnya Dia sedang bertanya kepada mereka, ‘Maukah engkau menjadi anak Elohim?’ Jika pendengar tidak menentang penginsafan Roh, Dia memberikan mereka iman untuk mempercayai apa yang sama sekali mustahil dan tak terpikirkan; mereka mampu percaya bahwa mereka dapat menjadi anak Elohim. Oleh iman ini, mereka mengaku, ‘Aku mau menjadi anak!’

Pembelajaran : Yohanes 16

Referensi :

Ibr 10:12
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Elohim.

Ibr 5:8-9
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Why 12:10
Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Elohim kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Elohim kita.

Rm 5:5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Elohim telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

2Kor 5:14-15
14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. 15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

1Yoh 4:17
Dalam hal inilah kasih Elohim sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

Berlangganan

Renungan Harian
Silahkan isi nama lengkap dan alamat email untuk mendapatkan renungan harian dalam bahasa indonesia.
 Renungan Bulan Ini
 Renungan Bulan Lalu